Senin, 07 Oktober 2013

ISLAM MODERNIS



Islam Modernis

Isalam modernis yang sering kali dikolompokkan sebagai kebalikan dari islam tradisionalis merupakan corak paham ke-islaman yang mulai intensif penggunaannya pada awal abad ke-20M. yaitu setelah timbulnya gerakan pembaharuan islam yang terjadi di beberapa negara matoritas berpenduduk islam, seperti Saudi Arabia, Mesir, Turki, Indonesia dan Pakistan.
Kata modernis yang berada di belakang kata islam, berasal dari bahasa inggris modernistic yang berarti model baru. Selanjutnya dalam kamus umum bahasa Indonesia, kata moderen diartikan sebagai yang terbaru, cara baru, mutahir. Kata moderen erat kaitannya dengan kata moderenisasi yang berarti pembaharuan atau tajdid (baca arab).
Dalam masyarakat barat moderenisasi mengandung arti pikiran, aliran, gerakan dan usaha-usaha untuk mengubah paham- paham, adat istiadat, institusi-institisi lama. Dalam islam moderenisasi adalah upaya yang sungguh-sungguh untuk melakukan re-interpretasi terhadap pemahaman, pemikiran dan pendapat tentang masalah ke-islaman yang dilakukan oleh pemikiran terdahulu untuk disesuaikan dengan perkembangan zaman. Yang diperbaharui oleh paham ini adalah pemikiran atau pendapat, bukan memperbaharui atu mengubah apa yang terdapat dalam Al-qur’an maupun Al-hadist.
Dalam perkembangan selanjutnya ada pula pendapat yang mengatakan bahwa pengertian yang mudah tentang moderenisasi ialah pengertian yang identik dengan pengertian rasionalisasi. Dalam hal itu berarti proses perombakan pola berfikir dan tata kerja lama yang tidak akliah (rasional), dan menggantinya dengan pola berfikir dan tata kerja baru yang akliah.
Berdasarkan uraian diatas, kiranya dapat diperoleh suatu pemahaman bahwa yang dimaksud dengan modernis adalah paham ke-islaman yang didukung oleh sikap yang rasional, ilmiah serta sejalan dengan hokum-hukum Tuhan baik yang terdapat dalam Al-qur’an (wahyu tertulis) maupun dalam alam raya berupa sunnatullah (wahyu tidak tertulis). Islam modernis bersrti pula islam yang dalam pemikirannya bersifat dinamis, prigresif dan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
Islam modenis juga timbul sebagai respon terhadap berbagai keterbelakangan yang dialami oleh umat  islam, seperti keterbelakangan dalam bidang ekonomi, politik, pendidikan,dan sebagainya. Keadaan seperti ini dinilai tidak sesuai dengan islam sebagaiman terdapat dalm al-qur’an dan sunnah. Dalam kedua sumber tersebut, islam digambarkan sebagai agama yang membawa kepada kemajuan dalam segala bidang untuk terciptanya kemaslahatan umat. Namun dalam kenyataan , umat islam tidak memperlihatkan sikapnya yang sejaln dengan al-qur’an dan sunnah.
Penyebab terjadinya kemunduran umat islam sebagai berikut:
v    Umat islam mundur karena telah meninggalkan ajaran islam yang sebenarnya dan mengikuti ajaran yang datang dari luar lagi asing bagi islam.
v    Umat islam mundur dikarenakan politik, yaitu islam mengalami perpecahan dikalngan umat islam.
v    Umat islam mundur karena lemahnya persaudaraan.
v    Umat islam mundur disebabkan karena paham jumud (beku).
v    Umat islam mundur karena masduknya berbagi macam bid’ah kedalam islam.
Islam modernis di Indonesia sebenarnya sudah muncul sejak awal abad kedua puluh. Pada tahun 1906 misalnya muncul apa yang disebut kelompok muda di Sumatra barat, tepatnya di minagkabau.mereka adalah Haji Abdul Karim Amarullah, Haji Abdul Ahmad dan Syaikh Daud Rasyidi. Kelompok ini mendapat tantangan dari kelompok tua yang terdiri dari Syaikh Khatib Ali, Khatib Syayidina, Syaikh Bayang, Syaikh Seberrang, dan seterusnya.
Pemikiran islam modernis selanjutnya di kembangkan dan di masyarakatkan oleh nurcholis madjid melalui beberapa karyanya. Dalam berbagai karyanya dia mengatakan bahwa bagi umat islam, moderenisasi adalah suatu keharusan bahkan suatu kewajiban mutlak. Modernisasi adalah perintah dan ajaran Tuhan. Munaweir Sjadzali dalam bukunya yang berjudul islam dan tata negara, mengatakan bahwa dalam kitab suci umat islam itu terdapat seperangkat prinsip dan tata nilai etika bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Al-qur’an anatara lain mengajarkan prinsip tauhid, permusyawaratan dalam mencari pemecahan masalah-masalah bersama, ketaaatan kepada pemimpin, saling menghormati dalam hubungan antara umat-umat dari berbagai agama.
Dengan uraian diatas, dapat diketahui dengan jelas bahwa islam modernis di Indonesia benar-benar eksis dan memiliki peranan dan fungsi yang amat strategis di Indonesia. Sejalan dengan itu, maka  islam modernis menghendaki agar pintu ijtihad tetap terbuka, dan umat islam yang memiliki kemampuan dan kepribadian yang baik agar tidak ragu-ragu berijtihad bagi kepentingan umat.      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar