Islam Tradisional
Islam
tradisional merupakan salah satu corak paham ke-islaman yang paling populer dan
banyak dianut oleh masyarakat islam Indonesia.paham ke-islaman yang sering
dikonfrontir dengan islam modernis ini sering dituduh sebagai penghambat kemajuan
dan membawa kemunduran umat islam.
Kata
tradisional yang berada di belakang kata islam, berasal dari bahasa inggris tradition
yang di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi tradisi.yang mana
kemudian tradisi diartikan segala sesuatu, seperti adat, kepercayaan,
kebiasaan, ajaran dan sebagainya yang turun temurun dari nenek moyang.
Para ulama umumumnya
mengartikan bahwa yang dimaksud dengan kebiasan yang baik itu adalah segenap
pemikiran dan kreativitas yang dapat membawa manfaat kemaslahatan bagi
umat.Yang termasuk dalam katagori tradisi adalah mengadakan peringatan Maulid
nabi Muhammad Saw, isra’ Mi’raj, tahun hijriah, dan sebagainya.
Dalam
perkembangan selanjutnya, islam tradisional, tidak hanya ditujukan kepada
mereka yang berpegang teguh kepada al-qur’an dan al-sunnah melainkan juga
kepada produk-produk pemikiran (Hasil ijtihad) para ulama yang di nggap unggul
dan kokoh dalam berbagai bidang keilmuan. Pertanyaan yang muncul kemudian
adalah apakah islam tradisional akan mampu membawa perubahan bagi umat kalau
hanya menerima apa adanya tanpa ada usaha yang lain.
Islam
tradisional adalah suatu paham yang tetap berpegang
kuat pada ajaran yang telah dianjurkan oleh rasul, tapi kemudian ada seorang
pemikir pembaharu islam yang berkomentar bahwa Islam tidak akan mendapatkan suatu kejayaan seperti
dulu, ketika islam tetap menganut yang namanya taklit buta, ini sebenarnya yang
membuat umat islam itu mengalami kemunduran.
Pada
hakekatnya Islam tradisional adalah suatu paham yang tetap eksis untuk memantau
dari pergerakan Islam modernis dan Islam fundamintal, karena adanya Islam
modernis dan fundamintal di sebabkan atau dari Islam tradisional
.
Islam
tradisional ini mempunyai beberapa ciri:
Ø Esklusif, yaitu islam tidak mau menerima
pemikiran, pendapat dari luar terutama
dalam bidang agama.
Ø Tidak dapat membedakan antara hal-hal yang
bersifat ajaran dengan non ajaran.
Ø Berorientasi kebelakang.
Ø Cenderung tekstualis-literalis.
Ø Cenderung kurang menghargai waktu.
Ø Cenderung tidak mempermasalahkan tradisi yang terdapat
dalam agama.
Ø Cenderung lebih mengutamakan perasaan dari pada
akal pikiran.
Ø Cenderung bersifat jabariyah dan teoritis,
yaitu sikap pasrah, tunduk kepada tuhan.
Ø Kurang menghargai ilmu pengetahuan dan
tekhnologi modern.
Ø Jumud dan statis (tidak mau perubahan).
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar